tugas resume 1 after UTS Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus(PABK)
- 07.50
- by
- Bang Dhon
Tugas Resume 1 After UTS
Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus(PABK)
Pelajar yang “tidak biasa” (exceptional) adalah anak-anak
yang memiliki gangguan atau ketidakmampuan dan anak-anak yang tergolong
berbakat. Akan tetapi disini lebih difokuskan pada anak yang memiliki
ketidakmampuan.
Ketidakmampuan dapat berupa:
·
Ketidakmampuan Belajar
·
Gangguan Bicara Dan Bahasa
·
Retardasi Mental
·
Gangguan Emosional
·
Gangguan Pendengaran
·
Gangguan Ortopedik
·
Gangguan Penglihatan
·
Autisme
·
Buta-Tuli
·
Cidera Otak Traumatik
·
Kelambatan Perkembangan
Terdapat dua istilah yang sering dipakai dalam
menjelaskan ketidakmampuan, yang pertama Disability adalah
keterbatasan (ketidakmampuan) personal yang membatasi pelaksanaan fungsi
seseorang. Yang kedua Handicap adalah kondisi yang dinisbahkan pada orang yang menderita
ketidakmampuan. Para pendidik lebih sering menggunakan istilah”children with
disabilities”
Ketidakmampuan dan
gangguan (disorder dikelompokkan sbb:
1.
Gangguan Indra
Gangguan indra mencakup gangguan atau kerusakan penglihatan dan pendengaran.
·
Gangguan Penglihatan
Anak-anak yang mempunyai jarak pandang antara 20/70 dan
20/200 (pada skala Snellen di mana angka normalnya adalah 20/20) atau menderita low
vision jika dibantu dengan lensa
korektif. Maka anak low vision dapat membaca buku dengan huruf
besar-besar atau dengan bantuan kaca pembesar. Anak yang “buta secara
edukasional” (educationally blind) tidak bisa menggunakan
penglihatan mereka untuk belajar dan harus menggunakan pendengaran dan sentuhan
untuk belajar.
·
Gangguan Pendengaran
Anak yang tuli secara lahir atau menderita tuli saat
masih anak-anak biasanya lemah dalam kemampuan berbicara dan bahasanya.
2. Gangguan Fisik
Gangguan fisik anak antara lain adalah gangguan ortopedik, seperti gangguan
karena cedera di otak (cerebral palsy), dan gangguan
kejang-kejang (seizure). Banyak anak yang mengalami
gangguan fisik ini membutuhkan pendidikan khusus dan pelayanan khusus, seperti
transportasi, terapi fisik, pelayanan kesehatan sekolah, dan pelayanan
psikologi khusus.
·
Gangguan Ortopedik
Keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak
karena ada masalah di otot, tulang, atau sendi. Gangguan ortopedik bisa
disebabkan oleh problem prenatal (dalam kandungan) atau perinatal (menjelang
atau sesudah kelahiran), atau karena penyakit ataupun kecelakaan saat
anak-anak.
·
Cerebral Palsy
Gangguan yang berupa lemahnya koordinasi otot, tubuh
sangat lemah dan goyah (shaking), atau bicaranya tidak
jelas. Penyebab umum dari cerebral palsy adalah
kekurangan oksigen saat kelahiran. Dalam jenis cerebral palsy
yang paling umum, yang disebut spastic, otot anak menjadi
kaku dan sulit digerakkan. Pada tipe yang kurang lazim, yakni ataxia,
otot anak menjadi kaku pada satu waktu, lalu kendur pada waktu yang lain,
sehingga gerakan anak menjadi lucu dan aneh.
·
Gangguan Kejang-Kejang
Epilepsi adalah
gangguan saraf yang biasanya ditandai dengan serangan terhadap sensorimotor
atau kejang-kejang. Dalam bentuknya yang paling umum, yang dinamakan absent
seizures, anak mengalami kejang-kejang dalam durasi singkat (kurang dari 30
detik), tetapi bisa terjadi beberapa kali sampai seratus kali dalam sehari.
3. Retardasi Mental
Retardasi mental adalah kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan
rendahnya kecerdasan (biasanya nilai
IQ-nya di bawah 70) dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari.
Tipe Retardasi Mental
TIPE RETARDASI
MENTAL
|
RENTANG IQ
|
PERSENTASE
|
Ringan
|
55-70
|
89
|
Moderat
|
40-54
|
6
|
Berat
|
25-39
|
4
|
Parah
|
<25
|
1
|
Penyebab
a) Faktor
genetik
·
Down Syndrome
Bentuk retardasi
mental yang ditransmisikan secara genetik sebagai akibat adanya kromosom ekstra
(kromosom ke-47).
·
Fragile X Syndrome
Bentuk retardasi
mental yang ditransmisikan secara genetik sebagai akibat dari kromosom X yang
tidak normal.
b) Kerusakan
Otak
Antara lain
benturan di kepala, malnutrisi, keracunan, luka saat kelahiran, atau karena ibu
hamil kecanduan alkohol.
Fetal Alcohol Syndrome (FAS)
Fetal Alcohol Syndrome (FAS)
Serangkaian ketidaknormalan, termasuk retardasi mental
dan ketidaknormalan wajah, yang muncul dalam diri anak dari ibu yang kecanduan minuman
beralkohol pada waktu hamil
4. Gangguan Bicara dan Bahasa
Sejumlah
masalah dalam berbicara (seperti gangguan artikulasi, gangguan suara, dan
gangguan kefasihan) dan problem bahasa (kesulitan untuk menerima informasi dan
bahasa ekspresif).
·
Gangguan Artikulasi
Problem dalam melafalkan suara secara benar.
·
Gangguan Suara
Gangguan dalam
menghasilkan ucapan, yakni ucapan yang keras, kencang, terlalu keras, terlalu
tinggi, atau terlalu rendah nadanya.
·
Gangguan Kefasihan
Gangguan yang biasanya disebut “gagap”.
·
Gangguan Bahasa
Kerusakan
signifikan dalam bahasa reseptif atau bahasa ekspresif anak. Bahasa reseptif
adalah resepsi dan pemahaman bahasa. Sedangkan bahasa ekspresif adalah
kemampuan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan pemikiran dan berkomunikasi
dengan orang lain.
Learning Disability (Ketidakmampuan Belajar)
1.
mempunyai kecerdasan normal atau di atas normal
2.
kesulitan setidaknya dalam satupelajaran atau lebih
3.
Tidak memilki problem atau gangguan lain, seperti
retardasi mental, yang menyebabkan kesulitan tersebut
Dyslexia adalah
kerusakan berat dalam kemampuan membaca dan mengeja. Meningkatkan kemampuan
anak yang mengalami masalah dalam belajar ini adalah tugas sulit dan umumnya
membutuhkan intervensi intensif agar mereka mampu memberikan hasil yang
baik.
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah ketidakmampuan di mana anak secara konsisten
menunjukkan satu atau lebih ciri-ciri berikut ini :
(1) kurang
perhatian
(2) hiperaktif
(3) impusif
5. Gangguan Perilaku dan Emosional
Ialah problem serius dan terus-menerus yang berkaitan dengan hubungan, agresi,
depresi, ketakutan yang berkaitan dengan persoalan pribadi atau sekolah, dan
juga berhubungan dengan karakteristik sosio-emosional. Misalnya perilaku
agresif, di luar kontrol, depresi, kecemasan, dan ketakutan.
Adapaun pendidikan yang diberikan kepada anak anak yang
memiliki ketidakmampuan dan gangguan yaitu sekolah luar biasa (SLB).
SLB(sekolah luar biasa) terdiri dari :
·
SLB (PP RI No. 27 Tahun 1991), antara lain :
1. TKLB
2. SDLB
3. SLTPLB
4. SMLB
·
Sekolah Inklusi (UU Sisdiknas 2003)
Inklusi adalah mendidik anak dengan pendidikan spesial di kelas reguler.
1.
SLB A untuk anak yang Tunanetra (ketidakmampuan untuk
melihat)
Syarat :
Keterangan dari dokter mata, sebaiknya usia 3 – 7 tahun dan tidak lebih dari 14
tahun.
2.
SLB B untuk anak Tunarungu (ketidakmampuan untuk
mnendengar)
Syarat : Keterangan dari dokter THT, usia 5 – 11 tahun.
3.
SLB C untuk anak Tunagrahita (IQ = 50 – 75)
Syarat :
Keterangan IQ dari psikolog, keterangan dari sekolah terakhir, dan sebaiknya
usia 5,5 – 11 tahun.
4.
SLB D untuk anak Tunadaksa dengan IQ normal
Syarat :
Keterangan dokter umum, ortopedi dan saraf, keterangan psikolog, serta
sebaiknya usia 3 – 9 tahun.
5.
SLB E : untuk anak Tunalaras (dalam hal perilaku)
Syarat : anak
mengalami kesulitan menyesuaikan diri atau pernah melakukan kejahatan, usia
antara 6 – 18 tahun.
6.
SLB G : untuk anak Tunaganda (multiple disability yaitu
memiliki lebih dari satu disability)
Syarat : Keterangan dari dokter dan psikolog.
sumber :Santrock, J.W. 2007. Psikologi Pendidikan (edisi kedua).Jakarta: Kencana.
sumber :Santrock, J.W. 2007. Psikologi Pendidikan (edisi kedua).Jakarta: Kencana.
0 komentar:
Posting Komentar